Skip to main content

List Nilai Normal Laboratorium berdasarkan SKDI

Nilai normal laboratorium berikut adalah nilai normal laboratorium berdasarkan standar baku SKDI yang digunakan dalam ujian kompetensi dokter di Indonesia. Pada dasarnya setiap laboratorium memiliki rentang referensi khususDibawah ini adalah nilai normal laboratorium menurut SKDI :


HEMATOLOGIC
REFERENCE RANGE
SI REFERENCE INTERVALS
Bleeding Time (template)
2-7 minutes
2-7 minutes
CD4 Cell Count
> 500/mm3

Erythocyte Count
Male: 4.3-5.9 million/mm3
Female: 3.5-5.5 million/mm3
4.3-5.9 x 1012/L
3.5-5.5 x 1012/L
Erythrocyte sedimentation rate (westergen)
Male: 0-15 mm/h
Female: 0-20 mm/h
0-15 mm/h
0-20 mm/h
Hematocrit
Male: 41%-53%
Female: 36%-46%
0.41-0.53
0.36-0.46
Hemoglobin, blood
Male:13.5-17.5 g/dL
Female:12.0-16.0 g/dL
2.09-2.71 mmol/L
1.86-2.48 mmol/L
Hemoglobin A1C
# 6%
# 0.06
Leukocyte count and differential
Leukocyte count
Neutrophils, segmented
Neutrophils, band
Eosinophils
Basophils
Lymphocytes
Monocytes


4.500-11.000/mm3
54%-62%
3%-5%
1%-3%
0%-0.75%
25%-33%
3%-7%


4.5-11.0 x 109/L
0.54-0.62
0.03-0.05
0.01-0.03
0-0.0075
0.25-0.33
0.03-0.07
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
25-35 pg/cell
0.39-0.54 fmol/cell
Mean Copuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
31%-36% Hb/cell
4.81-5.58 mmol Hb/L
Mean Corpuscular Volume (MCV)
80-100 µm3
80-100 fL
Partial Thromboplastin Time (activated)
< 28 seconds
< 28 seconds
Platelet count
150.000-400.000/mm3
150-400 x 109/L
Prothrombin Time
< 12 seconds
< 12 seconds
Reticulocyte count
0.5%-1.5%
0.005-0.015
Volume Plasma
Male: 25-43 mL/kg
Female: 28-45 mL/kg
0.025-0.043 L/kg
0.028-0.045 L/kg
Volume Red Cell
Male: 20-36 mL/kg
Female: 19-31 mL/kg
0.020-0.036 L/kg
0.019-0.031 L/kg


CEREBROSPINAL FLUID
REFERENCE RANGE
SI REFERENCE INTERVALS
Cell Count
0-5/mm3
0-5 x 106/L
Chloride
118-132 mEq/L
118-132 mmol/L
Gamma Globulin
3%-12% total proteins
0.03-012
Glucose
40-70 mg/dL
2.2-3.9 mmol/L
Presure
70-180 mm H2O
70-180 mm H2O
Proteins, total
< 40 mg/dL
< 0.40 g/L



BLOOD. PLASMA. SERUM
REFERENCE RANGE
SI REFERENCE INTERVALS
Alanine aminotransferase (ALD. Serum)
10-40 U/l
10-40 U/ L
Alkaline phosphatase, serum
Male: 30-100 U/ L
Female: 45-115 U/ L
Male: 30-100 U/ L
Female: 45-115 U/ l
Amylase, serum
25-125 U/ L
25-125 U/ L
Aspartate aminotransferase (ASD, serum)
15-40 U/l
15-40 U/l
Bilirubin, serum (adult), total //direct
0.1-1.0  mg/dL
II 0.0-0.3 mg/ dL
2-17 µmol/L
// 0-5 µmol/L
Calcium, serum (total)
8.4-10.2 mg/dL
2.1-2.8 mmol/L
Cholesterol, serum
Total
HDL
LDL

150-240 mg/dL
30-70 mg/dL
<160 mg/dL

3.9-6.2 mmol/L
0.8-1.8 mmol/L
<4.2 mmol/L
Cortisol, serum
08.00 AM: 5-23 µg/dL
04.00 PM: 3-15 µg/dL
08.00 PM: # 50% of 08.00 AM
138-635 nmol/L
82-413 nmol/L
Fraction of 08.00 AM: #0.50
Creatinine Kinase, serum
Male : 25-90 U/L
Female : 10-70 U/L
Male : 25-90 U/L
Female : 10-70 U/L
Creatinine, serum
0.6-1.2 mg/dL
53-106 µmol/L
Electrolytes, serum
Sodium
Potasium
Chloride
Bicarbonate
Magnesium

136-146 meq/L
3.5-5.0 meq/L
95-105 meq/L
22-28 meq/L
1.5-2.0 meq/L

136-146 meq/L
3.5-5.0 meq/L
95-105 meq/L
22-28 meq/L
1.5-2.0 meq/L
Ferritin, serum
Male: 15-200 ng/mL
Female: 12-150 ng/mL
Male: 15-200 ng/mL
Female: 12-150 ng/mL
FSH, Follicle Stimulating Hormone, serum/plasma
Male: 4-25 mIU/L
Female
premenopause: 4-30 mIU/L
midcycle peak: 10-90 mIU/L
postmenopause: 40-250 mIU/L
4-25 U/L

4-30 U/L
10-90 U/L
40-250 U/L
Gases, arterial blood (room air)
PO2
PCO2
pH

75-100 mmHg
35-45 mmHg
7.35-7.45

10.0-14.0 kPa
4.4-5.9 kPa
[H+: 36-44 nmol/L]
Glucose, serum
Fasting: 70-110mg/dL
2-Hour postprandial <120 mg/dL
Fasting: 3.8-6.1 mmol/L
2-Hour postprandial <6.6 mg/dL
Immunoglobulins, serum
IgA
IgE
IgG
IgM

76-390 mg/dL
0-380 IU/mL
650-1500 mg/dL
40-345 mg/dL

0.76-3.90 g/dL
0-380 IU/L
6.5-15 g/L
0.4-3.45 g/L
Iron
50-170 µg/dL
9-30 µmol/L
Lactate Dehydrogenase, serum
45-90 U/L
45-90 U/L
Luteinizing Hormone, serum
Male: 6-23 mIU/L
Female:
Follicular phase: 5-30 mIU/L
Midcycle: 75-150 mIU/L
Postmenopause: 30-200 mIU/L
Male: 6-23 mIU/L
Female:
Follicular phase: 5-30 mIU/L
Midcycle: 75-150 mIU/L
Postmenopause: 30-200 mIU/L
Osmolality, serum
275-295 mOsmol/kg H2O
275-295 mOsmol/kg H2O
Phosphorus (inorganic), serum
3.0-4.5 mg/dL
1.0-1.5 mmol/L
Proteins, serum
Total (recumbent)
Albumin
Globulin

6.0-7.8 g/dL
3.5-5.5 g/dL
2.3-3.5 g/dL

60-78 g/L
35-55 g/L
23-35 g/L
Thyroid Stimulating Hormone (TSH), serum
0.5-5.0 µU/mL
0.5-5.0 mU/L
Thyroxine (T4), serum
5-12 µg/dL
64-155 nmol/L
Triglicerides
35-160 mg/dL
0.4-1.81 mmol/L
Triiodothyronine (T3) resin uptake
25%-35%
0.25-0.35
Urea Nitrogen, serum
7-18 mg/dL
1.2-3.0 mmol/L
Uric Acid, serum
3.0-8.2 mg/dL
0.18-0.48 mmol/L

Popular posts from this blog

Vulnus / Muskuloskeletal

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luar yang berguna melindungi diri dari trauma luar serta masuknya benda asing. Apabila kulit terkena trauma, maka dapat menyebabkan luka/vulnus. Luka tersebut dapat merusak jaringan, sehingga terganggunya fungsi tubuh serta dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan, dapat ditimbulkan oleh berbagai macam akibat yaitu trauma, meliputi luka robek (laserasi), luka akibat gesekan (abrasi), luka akibat tarikan (avulsi), luka tembus (penetrasi), gigitan, luka bakar, dan pembedahan. Masalah Kesehatan Vulnus No. ICPC-2 : S.16 Bruise / Contusion S.17 Abration / Scratch / Blister S.18 Laceration / Cut No. ICD-10 : T14.1 Open wound of unspecified body region Tingkat Kemampuan: a. Vulnus laceratum, punctum : 4A b. Vulnus perforatum, penetratum : 3B Etiologi  Berdasarkan mekanisme trauma, terdiri dari : Trauma tajam yang menimbulkan luka terbuka, misalnya : 1. Vulnus Punctum (Luka Tusuk)  Pen...

Reaksi Gigitan Serangga / Penyakit Kulit / Insect Bite

Reaksi gigitan serangga (insect bite reaction) adalah reaksi hipersensitivitas atau alergi pada kulit akibat gigitan (bukan terhadap sengatan/stings) dan kontak dengan serangga. Gigitan hewan serangga, misalnya oleh nyamuk, lalat, bugs, dan kutu, yang dapat menimbulkan reaksi peradangan yang bersifat lokal sampai sistemik. Masalah Kesehatan Reaksi Gigitan Serangga No. ICPC-2 : S12 Insect bite/sting No. ICD-10 : T63.4 Venom of other arthropods Tingkat Kemampuan : 4A Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Pasien datang dengan keluhan gatal, rasa tidak nyaman, nyeri, kemerahan, nyeri tekan, hangat atau bengkak pada daerah tubuh yang digigit, umumnya tidak tertutup pakaian. Kebanyakan penderita datang sesaat setelah merasa digigit serangga, namun ada pula yang datang dengan delayed reaction, misalnya 10-14 hari setelah gigitan berlangsung. Keluhan kadang-kadang diikuti dengan reaksi sistemik gatal seluruh tubuh, urtikaria, dan angioedema, serta dapat berkembang me...

Syok hipovolemik, obstruktif, kardiogenik dan distributif

Syok merupakan salah satu sindroma kegawatan yang memerlukan penanganan intensif dan agresif. Syok adalah suatu sindroma multifaktorial yang menuju hipoperfusi jaringan lokal atau sistemis dan mengakibatkan hipoksia sel dan disfungsi multipel organ. Kegagalan perfusi jaringan dan hantaran nutrisi dan oksigen sistemik yang tidak adekuat tak mampu memenuhi kebutuhan metabolisme sel.  Karakteristik kondisi ini, yaitu:  ketergantungan suplai oksigen,  kekurangan oksigen,  Asidosis jaringan sehingga terjadi metabolisme anaerob dan berakhir dengan kegagalan fungsi organ vital dan kematian.  Syok diklasifikasikan berdasarkan etiologi, penyebab dan karakteristik pola hemodinamik yang ditimbulkan, yaitu:  Syok Hipovolemik yaitu kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh hilangnya sirkulasi volume intravaskuler sebesar >20-25% sebagai akibat dari perdarahan akut, dehidrasi, kehilangan cairan pada ruang ketiga atau akibat sekunder dilata...

Veruka Vulgaris / Kutil / Penyakit Kulit

Kutil / Veruka vulgaris merupakan hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Sinonim penyakit ini adalah kutil atau common wart. Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab. Veruka ini sering dijumpai pada anak-anak dan remaja. Masalah Kesehatan Veruka Vulgaris No. ICPC-2 : S03 Warts No. ICD-10 : B07 Viral warts Tingkat Kemampuan : 4A Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Adanya kutil pada kulit dan mukosa. Faktor Risiko 1. Biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa sehat. 2. Pekerjaan yang berhubungan dengan daging mentah. 3. Imunodefisiensi. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis Papul berwarna kulit sampai keabuan dengan permukaan verukosa. Papul ini dapat dijumpai pada kulit, mukosa dan kuku. Apabila permukaannya rata, disebut dengan veruka Plana. Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (fenomena Koebn...

Benda asing di mata / Konjungtiva / Penyakit Mata

Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan iritasi jaringan. Pada umumnya kelainan ini bersifat ringan, namun pada beberapa keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa dan bila timbul infeksi sekunder. Masalah Kesehatan Benda asing di konjungtiva No. ICPC-2 : F76 Foreign body in eye No. ICD-10 : T15.9 Foreign body on external eye, part unspecified Tingkat Kemampuan : 4A Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva atau matanya. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia. Faktor Risiko Pekerja di bidang industri yang tidak memakai kacamata pelindung, seperti: pekerja gerinda, pekerja las, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan kimia (asam-basa). Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) ...