Infark miokard (IM) adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan miokardium. Umumnya disebabkan ruptur plak dan trombus dalam pembuluh darah koroner dan mengakibatkan kekurangan suplai darah ke miokardium.
Masalah Kesehatan
Infark Miokard
No. ICPC-2 : K75 Acute Myocardial Infarction
No. ICD-10 : I21.9 Acute Myocardial Infarction, Unspecified
Tingkat Kemampuan : 3B
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
- Nyeri dada retrosternum seperti tertekan atau tertindih benda berat.
- Nyeri menjalar ke dagu, leher, tangan, punggung, dan epigastrium. Penjalaran ke tangan kiri lebih sering terjadi.
- Disertai gejala tambahan berupa sesak, mual, muntah, nyeri epigastrium, keringat dingin, dan cemas.
Faktor Risiko
Yang tidak dapat diubah:
1. Usia
Risiko meningkat pada pria diatas 45 tahun dan wanita diatas 55 tahun (umumnya setelah menopause)
2. Jenis kelamin
Morbiditas akibat penyakit jantung koroner (PJK) pada laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan pada perempuan, hal ini berkaitan dengan estrogen endogen yang bersifat protektif pada perempuan. Hal ini terbukti insidensi PJK meningkat dengan cepat dan akhirnya setara dengan laki-laki pada wanita setelah masa menopause.
3. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga PAK (Penyakit Arteri Koroner) dini yaitu ayah usia < 55 tahun dan ibu < 65 tahun.
Yang dapat di ubah:
1. Mayor
- Peningkatan lipid serum
- Hipertensi
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Diabetes Melitus
- Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol dan kalori
2. Minor
- Aktivitas fisik kurang
- Stress psikologik
- Tipe kepribadian
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
- Pasien biasanya terbaring dengan gelisah dan kelihatan pucat
- Hipertensi/hipotensi
- Dapat terdengar suara murmur dan gallop S3
- Ronki basah disertai peningkatan vena jugularis dapat ditemukan pada AMI yang disertai edema paru
- Dapat ditemukan aritmia
Pemeriksaan Penunjang
EKG:
1. Pada ST Elevation Myocardial infarct (STEMI), terdapat elevasi segmen ST diikuti dengan perubahan sampai inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan gelombang Q minimal di dua sadapan.
2. Pada Non ST Elevation Myocardial infarct (NSTEMI), EKG yg ditemukan dpt berupa depresi segmen ST dan inversi gelombang T,atau EKG yang normal.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Kriteria diagnosis pasti jika terdapat 2 dari 3 hal di bawah ini:
- Klinis: nyeri dada khas angina
- EKG: ST elevasi atau ST depresi atau T inverted.
- Laboratorium: peningkatan enzim jantung
- STEMI
- NSTEMI
Diagnosis Banding
Angina pektoris prinzmetal, Unstable angina pectoris, Ansietas, Diseksi aorta, Dispepsia, Miokarditis, Pneumothoraks, Emboli paru
Komplikasi
- Aritmia letal
- Perluasan infark dan iskemia paska infark
- Disfungsi otot jantung
- Ruptur miokard
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Segera rujuk setelah pemberian :
- Oksigen 2-4 liter/menit
- Nitrat, ISDN 5-10 mg sublingual maksimal 3 kali
- Aspirin, dosis awal 320 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 1 x 160 mg
- Dirujuk dengan terpasang infus dan oksigen Pemeriksaan Penunjang Lanjutan EKG serial
Konseling dan Edukasi
- Edukasi untuk kemungkinan kegawatan dan segera dirujuk
- Modifikasi gaya hidup
Kriteria Rujukan
Segera dirujuk ke layanan sekunder dengan spesialis jantung atau spesialis penyakit dalam.
Peralatan
- Tabung oksigen
- Masker oksigen
- Elektrokardiografi
Prognosis
Prognosis umumnya dubia, tergantung pada pada tatalaksana dini dan tepat.
Referensi
- Panduan Pelayanan Medik, PAPDI, 2009 (Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM, 2004)
- Isselbacher, J Kurt. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Volume 3. Jakarta: EGC.2000 (Isselbacher, 2000)
- O’Rouke., Walsh., Fuster. Hurst’s The Heart Manual of Cardiology.12th Ed.McGrawHill.2009. (Isselbacher, 2000)
- Sudoyo, W. Aaru, Bambang Setiyohadi. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FKUI.2007. (Sudoyo, et al., 2006)